Friday, September 08, 2006

b u l a n

paras bulan yang cantik kembali penuh,
menebarkan senyumnya yang jelita.

bukan, itu bukan senyum….

paras bulan yang cantik seperti mencemooh
menertawakan manusia-manusia
yang terpengaruh kehadirannya,
mengejek perempuan-perempuan
dengan hormon memuncak,
menyindir wanita-wanita
yang berpacu melawan kejaran usia

paras bulan yang cantik seperti berbisik lirih,
tentang asa yang hampir menguap
dari perempuan-perempuan yang diburu waktu

….jangan kau pergi dulu, bulan
sampai aku puas mencicipi, mereguk, melahap
hangat dan nikmat yang kau bawa
setiap kau hadir
dengan parasmu yang cantik.


(untuk perempuan-perempuan pencinta bulan purnama, menjelang menopause)

Letih

lelah batinku,
resah ragaku,
sakit, pilu, perih,
letih menangis.

rindu yang hanya pada bayangan mulai terkikis,
dihempas kalbu yang tersiksa.
energi yang membara mulai memudar,
dilahap jiwa yang merana.