paras bulan yang cantik kembali penuh,
menebarkan senyumnya yang jelita.
bukan, itu bukan senyum….
paras bulan yang cantik seperti mencemooh
menertawakan manusia-manusia
yang terpengaruh kehadirannya,
mengejek perempuan-perempuan
dengan hormon memuncak,
menyindir wanita-wanita
yang berpacu melawan kejaran usia
paras bulan yang cantik seperti berbisik lirih,
tentang asa yang hampir menguap
dari perempuan-perempuan yang diburu waktu
….jangan kau pergi dulu, bulan
sampai aku puas mencicipi, mereguk, melahap
hangat dan nikmat yang kau bawa
setiap kau hadir
dengan parasmu yang cantik.
(untuk perempuan-perempuan pencinta bulan purnama, menjelang menopause)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment